NAIROBI - Sebuah tim dokter di Kenya secara tidak sengaja melakukan operasi pembedahan otak pada pasien yang salah.
Awalnya,
seorang pria sedang menunggu untuk operasi bedah otak setelah ditemukan
darah yang membeku di otaknya. Tapi di dekatnya, pasien lain sedang
menunggu perawatan karena pembengkakan, yang memerlukan prosedur
non-invasif.
Tim dokter lantas melakukan operasi pembedahan otak
pada pasien yang mengalami pembengkakan, yang sebenarnya bukan pasien
yang akan dioperasi.
Menurut laporan Daily Nation, para
dokter tidak menyadari kesalahan mereka hingga berjam-jam melakukan
operasi sampai akhirnya mereka gagal menemukan darah beku di otak
pasien.
Ahli bedah saraf yang beroperasi di Rumah Sakit Nasional
Kenyatta telah diskors. Pasien yang menjalani operasi pembedahan sudah
mulai pulih.
Kepala eksekutif rumah sakit, Lily Koros, mengatakan
bahwa pihaknya sangat menyesalkan pembauran pasien. “Rumah sakit
melakukan semua yang bisa dilakukan untuk memastikan keselamatan dan
kesejahteraan pasien yang bersangkutan,” kata Koros, seperti dikutip BBC, Minggu (4/3/2018).
”Kami
dengan senang hati memberi tahu masyarakat bahwa pasien dalam masa
pemulihan dan berjalan dengan baik,” katanya. ”Manajemen telah
menangguhkan hak masuk seorang registrar bedah saraf dan mengeluarkannya
dengan surat karena melakukan operasi pada pasien yang salah,” ujarnya.
Staf
lain di rumah sakit memprotes penangguhan tersebut dan mengatakan bahwa
orang-orang yang memberi tanda pada pasien adalah orang-orang yang
membuat kesalahan.
Kepala Eksekutif Praktisi Medis dan Dokter
Gigi Kenya, Daniel Yumbya, mengatakan bahwa ini adalah kasus pertama di
negara tersebut.
Sumber : Sindonews.com
0 Comments