Header Ads Widget

Mengapa Operasi Plastik Jadi Obsesi?



INILAH.COM, Jakarta - Saat kita berpikir soal kecanduan, maka yang sering muncul dalam benak kita ialah menyangkut alkohol, obat-obatan, bahkan perilaku seks.

Namun beberapa tahun terakhir, popularitas operasi plastik telah begitu meningkat. Jutaan orang terobsesi dengan upaya meningkatkan penampilan ini.

Budaya selebriti telah membuat operasi kosmetik ini tampak sangat menarik dan dibutuhkan. Tidak hanya perempuan tetapi juga pria yang butuh perubahan dramatis dari tubuh mereka, sebagai aplikasi dari ide kesempurnaan. Perawatan botox atau prosedur kosmetik telah diterima secara luas, terlihat dari tingginya kesadaran masyarakat untuk memilih operasi.

November tahun lalu, aktris Amerika, Heidi Montag, dengan bangga mengumumkan bahwa ia telah melakukan 10 prosedur pembedahan dalam satu hari, di antaranya operasi payudara, sedot lemak, perubahan dagu, pembesaran pantat, penambahan botox di dahinya, dan beberapa yang lainnya. Bintang berusia 23 ini mengatakan bahwa ia telah terobsesi dan akan terus melakukan operasi lain ke depan untuk menjaga penampilan.

Sharon Osbourne juga secara terbuka mengumumkan telah menghabiskan £300,000 (Rp4,2 miliar) untuk operasi tambahan guna meningkatkan kecantikannya agar lebih percaya diri.

Namun tidak hanya selebriti yang melakukan pembedahan untuk merubah penampilan mereka. Banyak orang percaya bahwa penampilan ideal mereka dapat dibuat dengan operasi, dan kini marak operasi yang tidak terlalu penting seperti operasi payudara dan sedot lemak untuk tampilan yang lebih baik agar terlihat sempurna.

Namun, karena ide 'tubuh yang sempurna' jarang tercapai, pasien akan menjalani operasi tambahan, hingga menciptakan kecanduan. Mereka yang bersikeras melakukan operasi lanjutan, meskipun banyak orang yang sudah menganggap ‘cantik’, sering dianggap memiliki masalah psikologis yaitu body dysmorphic disorder (BDD) atau sindrom yang memandang diri sendiri 'jelek’. Penyakit ini membuat para penderita berpikir bahwa mereka tampak mengerikan dan harus melakukan operasi untuk meningkatkan tampilan mereka.

Bedah kecantikan juga sangat mudah dilakukan dan sedikit sekali atau bahkan tanpa tahapan pertanyaan. Meskipun beberapa orang telah melakukan hal ini dan tampak bahagia, beberapa orang yang telah kecanduan operasi plastik telah berakhir bencana.

Pete Burns, mantan vokalis Dead or Alive melaporkan telah menghabiskan sebagian besar tabungan hidupnya untuk melakukan operasi ulang selama delapan bulan setelah prosedur operasi bibirnya gagal.

Sementara banyak orang memiliki berbagai persoalan tubuh yang tampaknya harus diubah, orang dengan kecanduan operasi plastik seringkali tidak tahu kapan harus berhenti. Michael Jackson hingga Jocelyn Wildenstein, merupakan beberapa orang yang sangat mengidamkan bentuk muka dan tubuh sempurna hingga menjadi kebiasaan dan terobsesi seumur hidup. Hasil apapun tidak memberikan nilai positif bagi mereka. [mor]

Post a Comment

0 Comments