Header Ads Widget

Curhat Pengusaha Warnet: PLN Jangan Naikkan Tarif Terus!

Jakarta - Bisnis warnet tak lagi seramai dulu. Akibatnya, pendapatan pemilik warnet pun berkurang. Hal ini diperparah dengan tagihan dasar listrik untuk kalangan bisnis yang terus membengkak.

"Kepada PLN, tolong dong jangan naik terus tarif listriknya," curhat seorang pengusaha warnet bernama Budi.

Keluh kesah Budi bukan tanpa alasan. Sebab jika dikalkulasikan, pengeluaran warnet yang dijalankannya cukup besar yang dialokasikan untuk biaya listrik.

Besarannya di kisaran Rp 4 - Rp 5,5 juta per bulan untuk setiap warnet yang ia miliki. Budi sendiri memiliki dua warnet, di Bogor dan Jakarta. Di Bogor, warnetnya memiliki 60 unit PC dan di Jakarta 20 unit.

Adapun pemasukannya di kisaran Rp 25 juta per bulan. Itu didapat dari tarif Rp 3.000 per jam untuk warnet di Bogor dan Rp 4.000 per jam di warnet miliknya yang berlokasi di Jakarta.

"Cuma kan harus dipotong biaya-biaya lainnya. Tak cuma listrik, tapi ada juga bandwidth, air, telepon, karyawan, dan banyak lagi. Jadi kadang malah gak ketutup pengeluarannya," keluhnya.

Tantangan pebisnis warnet tak cuma urusan tarif listrik untuk bisnis yang terus naik. Namun juga dari para pesaing yang melancarkan aksi pencurian listrik. Akibatnya, mereka lebih survive, kalau perlu melancarkan tarif super miring demi menggaet pengunjung sebanyak-banyaknya.

Dengan kondisi seperti itu, Budi pun berharap pihak PLN dapat mengambil tindakan tegas agar persaingan di bisnis warnet menjadi lebih sehat.

Terlebih, sekarang ini warnet agak terpinggirkan. Lantaran masyarakat semakin mudah untuk bisa online dengan keberadaan ponsel, modem, dan komputer jinjing yang semakin terjangkau.

Sumber : http://www.detikinet.com/

Post a Comment

0 Comments